BOM..........
Itu kata yang sangat menyesakkan dada bagi bangsa indonesia khususnya akhir2 ini dimana telah terulang kembali aksi BOM bunuh diri dan telah menjatuhkan korban banyak. Memang ini bukan yang pertama namun kita berharap ini yang terakhir kali. Kita berharap ini adalah tindakan bodoh terakhir yang dilakukkan orang2 yang tidak bertanggung jawab.
Kehancuran yang luar biasa bagi kehidupan manusia, menghancurkan nilai2 agama yang ada yang menuntun kearah yang baik. Ini salah implementasi atau memang niat kita gak tau yang pasti ini tindakan yang tidak bisa di tolerir oleh akal manusia. Indonesia bukan medan peperangan secara nyata dan frontal, hanya perang pemikiran dan adu sosial yang ada namun kenapa hal demikian yang terjadi ?? Pada siapa kita mau mengadu dan bertanya sedang para ulama kita juga tidak bisa saling mendukung, tidak bisa saling bersatu malah cenderung saling menjatuhkan satu dan lainnya. SIAPA YANG SALAH ????
Agak menyenangkan apabila setelah itu ada kabar berita munculnya komunitas "KAMI TIDAK TAKUT " dari jejaring sosial Twitter yang kemudian memberikan efek positif bagi Indonesia di mata dunia setelah tercoreng muka oleh BOM kemaren. Masih ada yang peduli pada nasib bangsa dan pastinya memiliki rasa NASIONALISME TINGGI pada bangsa dan negara ini. MARI KITA SAMBUT SEMANGAT ini untuk bangsa dan negara kita INDONESIA.
Namun, sejalan dengan itu muncul juga pernyataan orang nomor 1 di negeri ini yang meluncurkan pernyataan yang tidak mengenakkan hati dan pikiran. Pernyataan yang kalo dirasakan itu akan membuat disintegrasi bangsa menjadi kuat, pernyataan yang menyudutkan lawan2 politiknya sepertinya menuduh bahwa BOM yang baru saja terjadi adalah akibat rasa ketidak puasan lawan2 politiknya. Siapa itu yang pasti 2 kubu yang kemaren bersaing untuk mendapatkan kursi presiden 2009-2014. Jika hal ini tidak diungkapkan sebenarnya akan lebih baik dan jelas masalah yang ada, toh seorang presiden juga mempunyai pengawalan yang super ketat. Menurut pandangan, hal yang di ungkapkan orang nomor 1 Indonesia itu bukanlah pernyataannya sendiri namun menurut para intelejen yang telah melakukan investigasi, ini lebih aneh kalo sebuah badan Intelejen memberikan keterangan yang seharusnya itu menjadi rahasia negara dan bisa diselesaikan dengan cepat bukan malah membuat sesuatu yang menurut kalayak ramai itu sesuatu yang memalukan dan menjatuhkan kredibilitas orang tertinggi menjadi seperti anak kecil yang merengek agar di jaga lebih ketat detik demi detik, di awasi setiap gerakannya dan dan harus di bersihkan dahulu kalo mau main. Itu kan sudah tiap hari di kerjakan oleh para penjaga, kanapa harus terlontar kalimat yang menyedihkan itu ????
jika itu tidak terbukti itu akan menjadi bumerang bagi siapa saja yang mengungkapkan dan bisa di tuntut pencemaran nama baik. Apalagi ini masalah negara bukan masalah rumah tangga orang per orang jadi saya pikir lebih bijak kalo berhati2. Begitu ada konfrontasi dari masing2 lawan politik, para kadernya mulai bergerak dengan semaunya membelokkan masalah, misal ungkapan kalo "presiden tergelincir saat berpidato" atau ungkapan "keterangan presiden di pelintir". Sebagai seorang presiden bisa2 nya tergelincir padahal sudah di beritakan bahwa Presiden Indonesia seorang yang mempunyai dan menggunakan bahasa Indonesia paling baik, dan siapa yang memelintir juga keterangan tersebut kalo memang semua mata melihat dan mendengar sendiri ungkapan itu dari layar kaca.
Dalam acara janji wakil rakyat kemaren ada sedikit ganjil dan aneh jika dirasakan, acara yang hanya beberapa menit ini tidak menyertakan kader dari partai pendukung dari presiden, malah partai2 koalisi yang di suruh menghadapi dengan alasan sedang munas. Lebih2 partai2 koalisi ini dengan enaknya menjawab dengan kemampuan dibawah2 rata2 seorang politikus. Contoh yang di anggap lawan politik itu juga ada orang2 yang golput atau orang2 diluar 2 kubu yang di tuduh, ungkapan lucu dan bukan seorang negarawan yang baik. Itu malah mempertegas tuduhan yang bisa2 menjadi andil untuk mengeruhkan masalah. Jelas2 lawan politik ya 2 kubu, kalo yang lain bukan lawan politik karena mereka tidak ikut bertarung dalam pemilihan dan mereka jelas tidak mendukung ke 3 kubu dan juga tidak tergabung dalam satu partai dan atau satu organisasi atau koalisi atau apalah bentuknya.
Jika seperti ini terus keadaan negara ini tidak akan membaik malah cenderung memburuk. Lawan kita sesugguhnya adalah kebodohan dan ketidak adilan yang telah membentuk moral berbagai macam kelompok menjadi buruk hingga hampir saja kita kehilangan Harkat dan Martabat kita sebagai bangsa yang berdaulat. Kita tidak sadar kita di manfaatkan tapi kita malah bangga dengan keadaan itu dan dengan PD nya kita mengaku menjadi bangsa yang hebat. SEDIH dan MEMILUKAN. Bisa2nya kita menganggap teror BOM untuk manjatuhkan lawan2 politik kita yang mana notabene mereka juga ingin NEGARA INI KEMBALI MEMILIKI HARGA DIRI DAN JATI DIRI YANG KUAT DAN KOKOH seperti dulu.
BANGSA INI TIDAK AKAN BAIK JIKA MASIH ADA PEJABAT YANG BERHATI BUSUK, SERAKAH, TAKUT KEHILANGAN JABATAN, MEMIKIRKAN DIRI SENDIRI, SOK SUCI, SOK MENGATAS NAMAKAN RAKYAT, TIDAK PEDULI, BERMORAL BURUK.
Seandainya AHMADINEJAD itu warga RI dan mencalonkan diri menjadi presiden, aku pasti memilih dia. Karena aku sekarang kecewa dengan partai dan capres yang aku pilih.
Mungkin hanya saya yang merasa, namun jangan salah ini akan menjadi bumerang bagi siapa saja.
Semoga siapa saja presiden yang akan terpilih di 2014 besok akan menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan bisa mencontoh perilaku Umar Bin Khotob. Amin....
Pesan :
Bagi Intelejen, kasih info yang bener dan jangan di umbar kemana2. Karena saya yakin seorang negarawan tidak mungkin akan menghancurkan negaranya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
isilah dengan yang bermanfaat bagi orang lain..