Selasa, 28 September 2010

Ta'at hukumkah Presiden ????

Jabatan Jaksa Agung Hendarman "si angkuh" Supanji telah berakhir dengan ketok palu MK.
Istana berkoar2 menolaknya "Hanya presiden yang bisa memberhentikannya dengan KEPRES" itu katanya, Staf khusus Presiden bidang hukum YANG TIDAK TAU HUKUM.
Kembali adalah Deny Indrayana yang sok pintar dan sok mempunyai jabatan tinggi di samping presiden dengan lantang menolak keputusan MK dengan berbagai alasan.
Sama sekali tidak mencerminkan tingkah laku sebagai seorang negarawan, malah mirip seperti anak SD yang asal ngeyel tidak mau kalah........

Kita lihat apakah presiden akan taat hukum sesuai kata2 nya sendiri yang akan berada di depan melawan ketidak adilan atau bagaimana ????
yang pasti bisa di tebak adalah "Presiden akan terlambat mengambil keputusan maupun berbuat karena takut citranya buruk meskipun sesungguhnya buruk".

Mr. Terlambat ini memang susah di tebak, dikelilingi orang2 dengan loyalitas tinggi karena haus akan kekuasaan dan pengaruhnya......ck ck ck ck kok masih ada ya orang2 kek gitu.....
MENYEDIHKAN.........!!!!!!

POLISI vs Teroris Hasil Akhir 3-3, imbang.....

tidak lama setelah 3 teroris tewas akibat di gerebek oleh DENSUS 88 dengan cara yang lebih jahat dari para teroris, 3 orang dari anggota kepolisian harus kehilangan nyawa akibat dari serangan mendadak para penjahat yang di sebut mereka teroris juga.
Hasil imbang 3-3 inilah yang banyak menjadi spekulasi apakah ini tindakan balas dendam ataukan kebetulan semata.

Kenapa meraka membalas ???
JIKA di cermati dari kelakuan DENSUS 88 yang di didik oleh Australia ini ternyata pasukan khusus Polri ini menimbulkan banyak keresahan masyarakat melebihi teroris, tidak hanya masyarakat jelata yang awam tentang gerakan mereka yang ternyata juga menyusup kemana tapi di kalangan kepolisian sendiri mereka menimpulkan kekawatiran.
Benar juga akhirnya polisi yang tidak tau apa2 menjadi korban balas dendam akibat ulah pasukan didikan Australia ini.

Tidak di pungkiri juga ternyata pasukan tak bermoral ini juga menginjak2 aturan agama.
Dengan sombongnya boneka2 Australia ini menyeret orang2 yang sedang beribadah(SHOLAT) mereka Mirip PKI......

http://alunannadapembebasan.blogspot.com/2010/09/biadab-densus-injak-injak-ustadz-jali.html

Selasa, 14 September 2010

Kasus HKBP dan kebijakan pemerintah....

penusukan yang dilakukan orang tak dikenal terhapap pemuka agama dalam kasus jamaah HKBP telah menjadi momok buat pemerintah meskipun itu hanya masalah yang sangatlah kecil jika di banding kasus2 yang menimpa umat Islam di negeri ini. Namun diluar perkiraan ternyata kasus ini menyita perhatian banyak pemberitaan media. Hingga presidenpun memerintahkan penangkapan pelaku secepat mungkin. Inilah salah satu hal yang tidak mereka sadari memberikan arti ketidak adilan yang di lakukan terhadap umat Islam. Dulu saat kasus ambon umat islam di pojokkan oleh berbagai pihak dan sekarang pun mau di jadikan kambing hitam juga agar perpecahan antar umat segera terjadi denga begitu kekuatan Indonesia melemah sehingga gampang di masuki idiologi2 baru yang menyesatkan.
Menengok latar belakang masalah dari kasus ini ternyata tidak begitu susah untuk di urai karena telah jelas peraturan2 yang harus di taati. Meski begitu seandainya tidak ada aturan pun seharus nya saling menghargai karena tempat peribadatan agama adalah tempat yang kramat bagi pemeluknya. Selain itu ada aturan2 dan norma2 masyarakat yang harus di hormati, peraturan tidak tertulis ini lah yang menjadi dasar kehidupan bermasyarakat seharusny.
Ketegasan pemerintah yang sama sekali tidak ada akan menimbulkan kecemburuan sosial bagi setiap jamaah.
Penyelesaian yang adil harus di tegakkan dan tidak boleh menyisihkan satu sama lainnya,tidak boleh menyakiti hati satu dan yang lainnya.
ISU PLURALISME yang salah kaprah telah terserap ke masyarakat dan menyesatkan pemahaman meraka. Pluralisme menjadi ujung tombak untuk membongkar tiang2 agama yang kokoh....Menyamakan setiap agama itu konyol sekali. Jadi tidak ada pluralisme dalam kontek Peribadatan namun plurisme untuk mengakui bahwa banyak agama yang berkembang di negara ini dan bertujuan agar saling menghormati.
TOLONG PAHAMI ARTI PLURALISME dengan benar agar tidak terjebak dalam kesesatan pemahaman.......yang nantinya bisa di salah artikan..

Minggu, 12 September 2010

OPEN HOUSE vs Pembagian Zakat

dulu, beberapa tahun lalu kita pasti masih ingat dengan kejadian yang memilukan tentang pembagian zakat. Acara yang seharusnya membawa kebahagiaan berubah menjadi lubang maut. Ribuan orang berdesakan hanya demi beberapa rupiah yang dalam amplop dan beberapa kilo beras. lebih dari 5 orang harus merelakan nyawa mereka pergi akibat dari kelelahan kecapean karena harus mengantri dan berdesakan hingga kekurangan oksigen dan terinjak2.
Tidak hanya beberapa kalangan yang mencomo'oh dan menyalahkan proses dan kejadian tersebut namun tidak mau apalagi berani memberikan zakat mereka untuk kaum duafa. Mikir perut aja mereka susah meski mereka berlimpah harta. Anjing2 penjilat itu selalu membuat keruh suasana.
Kejadian itu terulang sekarang, namun hal ini bukan tentang pembagian zakat tapi tentang OPEN HOUSE ORANG NO. Wahid di Negeri ini yang di selenggarakan di ISTANA TERMEGAH DI NEGARA INI. 1 orang meninggal akibat berdesakan meski sudah di jaga oleh para prajurit pilihan, namun perbedaan yang mencolok adalah cemo'ohan yang tidak terdengar. Para anjing2 penjilat itu terdiam manakala yang berbuat adalah orang no wahid di negeri ini. Mulut2 mereka membisu tanpa berani berkata apapun......mulut penuh tinja itu cuma bungkam..........tidak berani keluar kata cemo'ohan satu katapun.
Dimana perbedaan antara pembagian zakat dengan Open House ??? yang sama2 menelan korban ????
masih mending antri zakat mendapatkan beras dan uang, Open House cuma memberikan CITRA pada orang yang menyelenggarakan. Kenapa tidak turun ke jalan saja untuk menyalami mereka itu akan lebih baik. Kebodohan yang lebih parah dari pada pembagian zakat. Efek yang tidak baik bagi citra namun malah membikin bangga anjing2 penjilat. Mereka masih bangga denga acara tersebut. Media pun tidak secara fulgar membahasnya sperti dl saat tregedi zakat.
Apa yang di pikirkan orang2 dan pejabat2 di neegeri ini sebanarnya ??????

Minggu, 05 September 2010

POLISI LEBIH KEJAM DARI TERORIS.......!!!!!

siapa yang tidak ngeri jika mendengar kata-kata yang menyebut "TERORIS", pasti telinga kita risih mendengar kata itu. Sesuatu yang menjadi momok kehindupan bermasyarakat yang tentram dan tenang tanpa ada kerusuhan.
Siapa juga yang tidak lebih risih telinganya jika mendengar kata-kata "POLISI", dipastikan telingan kita ini gatal-gatal jika mengingat semua tindakan para anggotanya.
Teroris masih memilih-milih korban yang akan mereka musnahkan dan mereka persiapkan dengan matang, tapi yang namanya Polisi tidak pandang bulu dan tanpa persiapan serta ngawur tanpa berpikir panjang alias gak pake otak mengeluarkan timah panas dari lubangnya ke arah masyarakat yang notabene ingin mencari keadilan atas apa yang mereka timpa.
Seharusnya polisi bisa mengatasi hal ini, Lebih baik kalian yang mati dari pada masyarakat yang harus menjadi koban kalian, karena masyarakatlah yang membuat kalian bisa hidup enak dengan pajak yang mereka bayar. "DIMANA OTAK KALIAN ???????..............."
Kalian tidak pantas berbuat seperti itu, Anjing pun tidak berani pada tuannya, kenapa kalian berani dan semena-mena pada masyarakat yang seharusnya kalian hormati dan layani ???
berarti kalian lebih parah dari anjing.......

dimana moral kalian ??? coba berpikir kalian berada pada posisi mereka, apa yang akan kalian perbuat ?? pasti lebih bodoh lagi......

tak tau lah aku....itu urusan kalian yang harus kalian hadapi.
Jika kalian tidak di pecat dan tidak di hukum mati, berarti para jaksa dan hakim juga berdosa melindungi penjahat seperti kalian.
Kejadian BUOL seharusnya menyadarkan kalian..............................setelah kejadian2 sebelumnya tidak merubah tindak tanduk dan mental busuk kalian........!!!!!!!!!!! CAMKAN ITU...!!!!!!!!!!

SBY seharusnya ngotot Mengundurkan Diri...!!!!!!!!!!

setelah mendengar pidato SBY yang apa adanya dan mirip puisi anak TK dalam menanggapi ulah malingsiat yang terus bergaya di mengejek kedaulatan INDONESIA, ada beberapa hal yang perlu di tanyakan pada diri SBY.
1. Apakah benar SBY bermain mata atau telpon dengan PM Malingsiat ?? kalo benar berarti mereka kongkalikong.
2. Apakah benar isu dana yang mengalir pada SBY saat PEMILU dari malingsiat ???
3. Setara apa NASIONALISME SBY yang JENDRAL bintang 5 ??
4. Sebatas apa pemahaman SBY terhadap perjuangan bangsa ???
5. Apakah benar SBY mau perang jika malingsiat berulah lagi ???
6. Apakah bisa SBY menjamin bahwa malingsiat tidak akan mengilangi perbuatannya lagi ???
beberapa pertanyaan sederhana yang seharus nya di jawab dengan lantang oleh SBY ini mungkin akan menjadi panjang jika di jawab oleh SBY secara langsung.
Pertama pasti akan menunggu dulu agar terlambat, kemudian menanggapinya dengan panjang lebr namun tidak ada arti dan maknanya tanggapan tersebut. Ini sifat dan bukan sesuatu hal yang diakibatkan dari kondisi. Atau gara2 sekarang kaya menjadi berpikir " SIAPA LOE ???" atau "GUE PRESIDEN, SEMAU GUE DONG...EMANG LOE SIAPE ???
gaya bahasa jakarta yang sederhana.
Menurutkan prinsip-prinsip yang saya anut tentang kepemimpinan seharusnya SBY bersedia mundur dan seharusnya dia sudah berpikir untuk mundur dan seharunya lagi dia ngotot untuk mundur. Hal ini dikarenakan respon dia terhadap keluhan rakyatnya tidak bagus sama sekali malah2 cenderung menyepelekan, selain itu keinginan tampil terhormat dan sempurna dalam semua kondisi dan tanpa cacat membuat dia menjadi pengikut "PAHAM PENCITRAAN" yang mana paham inilah yang merusak dan menusuk hati nurani rakyat.
Semua harus tampil bagus untuk dirinya sendiri, rakyat mau berbuat apa tidak di gubris.....
paham yang parah........................
Pahamnya atau orangnya yang parah ????

silahkan pikir sendiri......