Kamis, 21 Oktober 2010

Bapakku Supir Becak Tapi lebih layak jadi Presiden daripada SBY

melihat kinerja SBY menjadi presiden selama 6 tahun ini kok gak tambah bangga tapi tambah sedih. Isinya cuma kawatir dan kawatir saja negara ini menjadi hancur gara- kinerjanya yang awut-awutan dan acak-acakan. Namun semua orang-orang di sekitarnya masih juga membanggakannya, tidak tau mereka keadaan sesungguhnya di rakyat bawah. Teori yang di junjung para kacung penjaga SBY ini cuam teori pencintraan dan praktek pembesaran nama pribadi tidak pernah berbicara dengan lantang saat praktek.
Bodohnya lagi ORANG yang mengedepankan dadanya untuk penegakan hukum justru takut dan tidak taat akan hukum itu sendiri. Lagi-lagi semua yang di lakukan hanya untuk keuntungan nama baiknya sendiri. BODONG bener kalo orang tua bilang yang mempunyai arti semaunya sendiri dan cuma mencari keuntunga sendiri gak mau mikir orang lain
Beda jauh dengan bapak saya yang seorang supir becak. Selama menghidupi saya beliau tidak pernah berpikir bahwa mau mencari keuntungan pribadi, semua yang dia dapat di dedikasikan untuk anaknya meskipun harus berpeluh-peluh mengayuh becak kesana kemari. Tidak pernah mengeluh meskipun ancaman menimpanya tidak pernah bicara lebay pada anak-anaknya apalagi mengeluh menjadi supir becak.
Manusia super itu sayangnya cuam di takdirkan menjadi seorang supir becak, tapi itulah yang menjadi kebanggaan kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

isilah dengan yang bermanfaat bagi orang lain..