Rekaman sudah di buka oleh MK, TPF merekomendasikan untuk menonaktifkan SUSNO dan RITONGA, itupun susah di jalankan. Komisi 3 RDP dengan Polri eh hasilnya malah mengkiaskan bahwa Polri di dukung oleh Komisi 3 DPR yang seharusnya mendengarkan teriakan rakyat.
TPF memanggil Anggodo, eh di sepelekan juga. Manusia bejat dan sok ini memang bener2 cukong yang busuk. Dengan kalimat2 manisnya dia mainkan emosi para aparat.
Semua orang yang terlibat telah terdengar suaranya di rekaman, namun....anehnya Polri tidak berani menahan Anggodo dengan alasan belum menemukan bukti dasar untuk menahannya. Padahal sudah di ungkapkan oleh Ari Muladi bahwa dia menerima uang dari anggodo, apa itu belum cukup untuk menehan manusai satu ini ???
Koordinator lapangan ini (Anggodo) telah berhasil merubah wajah aparat di negara ini menjadi buruk di mata masyarakat. Tidak hanya layaknya binatang yang di cocok hidungnya oleh cukong2 seperti anggodo dan anggoro ini namun sudah mirip pembantu yang harus menaati tuannya bagaimanapun mereka tetep harus melindungi tuannya. Apakah rakyat perlu turun tangan membenahi Polri dan Kejaksaan ??? tidak perlu kan......
Candra-Bibit memang telah di luar tahanan, kasus di teruskan itu bagus dan akan memperjelas semuanya. Namun dalam hal ini Polri tidak boleh arogan semaunya dan sok satu2nya aparat yang bisa menahan orang. Polri di gaji rakyat bukan untuk menjadi musuh rakyat namun untuk melindungi rakyat. Apakah bisa ???
Kekeroposan yang ada di tubuh Polri itu akibat dari busuknya moral2 para anggotanya. Memang sudah di sumpah tapi apa fungsinya kalo yang mengucapkan hanya untuk sekedar meresmikan jabatan. Kalo mau nama baik Polri dan Kejaksaan kembali baik dan bisa di percaya rakyat maka "BERSIHKAN TUBUH KALIAN DARI SEMUA JENIS PENYAKIT !!"
Kalo tidak ya percuma, kasihan oknum2 polisi yang memang mempunyai hati malaikat karena ulah dari oknum2 polisi bejat....
Semoga menjadi perrtimbangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
isilah dengan yang bermanfaat bagi orang lain..